Dalam bidang perpajakan, pemerintah seringkali menerapkan berbagai strategi untuk menghasilkan pendapatan sekaligus menciptakan ruang bagi pemerataan beban pajak. Salah satu strategi tersebut adalah perpajakan tidak langsung, suatu sistem di mana pajak dipungut atas barang dan jasa, bukan pajak langsung pada individu atau badan.
Di Kenya, perpajakan tidak langsung merupakan bagian dari kebijakan fiskal yang menghasilkan pendapatan besar.
Apa pilar utama perpajakan tidak langsung di Kenya dan bagaimana pengaruhnya terhadap dunia usaha dan konsumen?
Yang terdepan dalam sistem pajak tidak langsung di Kenya adalah Pajak Pertambahan Nilai (PPN), yaitu pajak konsumsi yang dikenakan atas nilai tambah barang dan jasa pada setiap tahap produksi atau distribusi. PPN berlaku untuk berbagai macam barang dan jasa, termasuk namun tidak terbatas pada, barang elektronik, mobil, layanan perhotelan, dan biaya profesional.
Beberapa pajak tidak langsung di Kenya adalah pajak hotel, pajak perjalanan udara, pajak taruhan, lotere dan permainan, pajak sektor transportasi, pajak kendaraan bermotor bekas, pajak film dan drama panggung, pajak sektor telekomunikasi, pajak hiburan dan biaya dan retribusi lain-lain,
Salah satu prinsip dasar PPN adalah efek berjenjang (cascading effect), dimana pajak diterapkan pada setiap tahap produksi atau distribusi hingga pada akhirnya ditanggung oleh konsumen akhir. Fitur ini memastikan beban pajak tersebar di berbagai tahapan rantai pasokan sehingga meminimalkan beban pajak berganda.
Di Kenya, PPN dikenakan tarif standar sebesar 16 persen dan barang dan jasa penting tertentu dikecualikan atau diberi tarif nol untuk memitigasi dampak terhadap rumah tangga berpendapatan rendah. Namun, kepatuhan terhadap peraturan PPN masih menjadi tantangan bagi banyak dunia usaha, khususnya Usaha Kecil dan Menengah (UKM) karena prosedur administrasi dan persyaratan peraturan yang rumit.
Bea cukai merupakan salah satu komponen penting dalam sistem pajak tidak langsung di Kenya, yang terutama dikenakan pada barang-barang tertentu yang dianggap mewah atau berbahaya bagi kesehatan masyarakat dan lingkungan. Barang-barang ini biasanya mencakup produk tembakau, minuman beralkohol, produk minyak bumi, dan minuman manis.
Alasan di balik bea cukai ada dua. Pertama, untuk mencegah konsumsi produk-produk berbahaya, dan kedua untuk menghasilkan pendapatan bagi pemerintah saat melakukan hal tersebut. Dengan memberlakukan pajak yang lebih tinggi terhadap barang-barang tersebut, para pembuat kebijakan bertujuan untuk membatasi konsumsi barang-barang tersebut sekaligus meningkatkan dana untuk belanja publik, khususnya untuk mendanai sektor-sektor penting seperti layanan kesehatan dan pendidikan.
Dalam beberapa tahun terakhir, Kenya telah menerapkan beberapa reformasi cukai yang bertujuan untuk memperluas basis pajak dan meningkatkan kepatuhan. Reformasi ini mencakup pemberlakuan tarif cukai ad valorem pada produk minyak bumi dan perluasan cukai untuk mencakup produk-produk baru seperti taruhan dan permainan.
Bea masuk merupakan elemen penting lainnya dalam kerangka pajak tidak langsung Kenya, yang terutama dikenakan pada impor dan ekspor barang. Sebagai anggota Komunitas Afrika Timur dan Pasar Bersama untuk Afrika Timur dan Selatan.
Kenya menerapkan tarif eksternal umum terhadap impor dari negara-negara non-anggota untuk memastikan keseragaman dan konsistensi dalam kebijakan perdagangan di seluruh wilayah. Tarif bea masuk bervariasi tergantung pada klasifikasi barang dan negara asal, dengan produk tertentu menikmati perlakuan istimewa berdasarkan perjanjian perdagangan dan skema bebas bea.
Pendapatan yang dihasilkan dari bea masuk tidak hanya memberikan kontribusi terhadap kas pemerintah tetapi juga berfungsi sebagai alat untuk melindungi industri dalam negeri dan mendorong pembangunan ekonomi.
Dalam beberapa tahun terakhir, Kenya telah membuat kemajuan signifikan dalam memodernisasi administrasi bea cukai melalui inisiatif seperti Wilayah Pabean Tunggal dan penerapan sistem pelacakan kargo elektronik. Upaya-upaya ini dimaksudkan untuk menyederhanakan fasilitasi perdagangan, meningkatkan pengumpulan pendapatan dan memerangi kegiatan perdagangan gelap.
Singkatnya, perpajakan tidak langsung memainkan peran penting dalam kebijakan fiskal Kenya, berfungsi sebagai landasan untuk menghasilkan pendapatan dan mendorong pembangunan ekonomi.