(Bloomberg) — Pemerintah Inggris sedang mengadakan pembicaraan tahap awal untuk membeli sebuah lokasi di Wales untuk membangun pembangkit listrik tenaga nuklir, sebuah langkah yang bertujuan untuk menghidupkan kembali armada nuklir Inggris yang menua, Financial Times melaporkan.
Great British Nuclear milik negara dikatakan sedang mengadakan diskusi dengan Hitachi Ltd. untuk membeli lokasi di Wylfa di Anglesey, sebuah pulau di lepas pantai utara Wales, kata FT, mengutip konfirmasi dari seorang menteri yang tidak disebutkan namanya. Pemerintah kemudian akan mencari investor swasta baru untuk mengembangkan situs tersebut, kata surat kabar itu.
Konten artikel
Hitachi membatalkan rencana pembangunan reaktor nuklir baru di lokasi Welsh pada Januari 2019 setelah gagal mendapatkan perjanjian keuangan dengan pemerintah Inggris. Langkah tersebut akhirnya merugikan perusahaan sebesar £2,1 miliar ($2,7 miliar), menurut surat kabar tersebut.
Inggris mempunyai ambisi besar dalam bidang pembangkit listrik tenaga nuklir, namun mereka kesulitan mewujudkan programnya karena pembangunannya sering kali tertunda. Pemerintah menargetkan kapasitas sebesar 24 gigawatt pada tahun 2050 dan harus melakukan percepatan dengan cepat untuk mencapainya.
Bulan lalu, Electricite de France SA mengatakan proyek nuklirnya di Hinkley Point, proyek energi terbesar di Inggris, akan menelan biaya tambahan sebesar £10 miliar untuk pembangunannya dan memakan waktu beberapa tahun lebih lama dari yang direncanakan. Pemerintah Inggris juga mengumumkan tambahan £1,3 miliar untuk pembangkit listrik tenaga nuklir Sizewell C sebagai upaya untuk menarik modal swasta.
Output listrik dari pembangkit listrik tenaga nuklir di Inggris turun ke level terendah dalam lebih dari empat dekade pada tahun lalu, hal ini menandakan meningkatnya ketergantungan pada bahan bakar fosil yang akan mempersulit pencapaian target emisi nol bersih negara tersebut.
Bagikan artikel ini di jejaring sosial Anda