Sekalipun ada penolakan keras dari Sekretaris Kabinet Pertanian Mithika Linturi sebelumnya, kini terdapat bukti kuat bahwa pupuk palsu mungkin telah dijual kepada petani di berbagai wilayah di negara ini.
Pemerintah, dimana CS merupakan salah satu bagiannya, telah memerintahkan Dewan Sereal dan Produksi Nasional (NCPB) untuk menghentikan distribusi pupuk di bawah program subsidinya. CS Linturi dan tim petingginya kini harus memastikan bahwa apa yang sudah beredar segera ditarik kembali dan dimusnahkan.
Terdapat kemarahan masyarakat setelah para petani di seluruh negeri mengungkapkan bahwa mereka telah diberikan kerikil dan bahan lain yang disamarkan sebagai pupuk. Oleh karena itu, sangat menggembirakan untuk dicatat bahwa pemerintah telah memerintahkan penyelidikan untuk mengungkap pihak-pihak yang bertanggung jawab di balik penipuan ini.
Sadar akan gawatnya masalah ini, pertemuan Komite Implementasi Pembangunan Nasional (NDIC) yang dipimpin oleh Perdana Menteri Kabinet Musalia Mudavadi dan dihadiri oleh Sekretaris Utama, mengarahkan NCPB untuk menghentikan distribusi dan mengizinkan dilakukannya penyelidikan.
Untuk menenangkan ketakutan masyarakat atas skandal tersebut, pemerintah kembali menegaskan dukungannya kepada petani untuk meningkatkan hasil pertanian. Memang benar, program subsidi pupuk yang menurunkan harga satu karung 50 kg bahan baku menjadi sekitar Sh3.000 adalah salah satu tindakan pertama pemerintah setelah mulai menjabat setelah pemilu pada bulan Agustus 2022.
Hal ini dimaksudkan untuk membantu petani meningkatkan produksi pangan dan tanaman komersial guna meningkatkan ketahanan pangan dan mata pencaharian. Penyelidikan harus dipercepat dan tindakan tegas diambil terhadap mereka yang terbukti bersalah.
Untuk menghindari terulangnya kekacauan ini, pihak berwenang harus memastikan bahwa undang-undang pengadaan dipatuhi dan uji tuntas dilakukan untuk menghindari berurusan dengan organisasi yang tidak kompeten yang tidak memiliki integritas dan kapasitas untuk secara efektif mengirimkan barang dan jasa yang dikontrak.