Kantor Pengawas Lembaga Keuangan (OSFI) mengatakan tes baru ini tidak akan berlaku untuk peminjam individu, tetapi untuk keseluruhan portofolio hipotek masing-masing bank.
Badan ini akan memantau rasio pinjaman terhadap pendapatan setiap triwulan untuk memastikan persentase pinjaman hipotek bank yang tidak diasuransikan yang melebihi 4,5 kali pendapatan peminjam tetap berada di bawah ambang batas yang ditentukan.
Regulator mencirikan langkah baru ini sebagai “penghalang” terhadap stress test hipotek yang ada yang menilai kapasitas peminjam individu untuk mengelola pembayaran jika suku bunga naik.
Utang dengan leverage yang tinggi pada portofolio hipotek bank, khususnya, disertai dengan risiko kemudahan pembayaran utang yang coba dimitigasi oleh regulator.
Ukuran portofolio baru ini bertujuan untuk memitigasi “kerentanan” yang dirasakan dalam sistem keuangan, namun OSFI pada awalnya bermaksud untuk menetapkan batasan yang seragam pada pinjaman pinjaman terhadap pendapatan yang tinggi di semua pemberi pinjaman. Namun, mengikuti masukan dari industri, regulator memilih untuk meninjau masing-masing lembaga keuangan secara individual, dengan mempertimbangkan selera risiko yang berbeda dan memastikan langkah baru tersebut tidak mengganggu persaingan.
“Meskipun kelipatan 4,5x ini akan menjadi hal yang umum di semua institusi, porsi pemesanan baru yang diperbolehkan melebihi kelipatan ini akan bersifat unik untuk masing-masing institusi dan model persaingannya yang disesuaikan,” kata regulator dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat. “Pendekatan ini akan memungkinkan institusi untuk terus bersaing secara relatif seperti yang telah mereka lakukan di masa lalu.”
Bagikan artikel ini di jejaring sosial Anda