Home Berita Internasional Pelajaran bagi Kenya dalam keberhasilan obligasi air ramah lingkungan di Tanzania

Pelajaran bagi Kenya dalam keberhasilan obligasi air ramah lingkungan di Tanzania

30



Obligasi hijau infrastruktur air yang baru-baru ini kelebihan permintaan oleh Otoritas Penyediaan Air dan Sanitasi Perkotaan Tanga (Tanga UWASA) menyoroti besarnya potensi pasar modal untuk proyek-proyek besar.

Diluncurkan pada 22 Februari 2024, dan dicatatkan di Bursa Efek Dar es Salaam (DSE) pada 15 Mei 2024, penerbitan TZS 53,12 miliar (Sh2,575 miliar) menarik respons yang mengesankan dari investor, baik dalam maupun luar negeri.

Obligasi Tanga UWASA mengalami kelebihan permintaan sebesar 103 persen, dimana 65 persen berasal dari investor lokal dan 35 persen dari investor asing. Nicodemus Mkama, CEO Otoritas Pasar Modal dan Sekuritas Tanzania, mengakui keberhasilan obligasi ini sebagai titik balik bagi pasar modal negara tersebut.

Kenya telah menjajaki opsi pembiayaan serupa untuk proyek infrastruktur. Asosiasi Pialang Saham dan Bank Investasi Kenya (KASIB) telah mengambil inisiatif untuk membantu perusahaan air mendapatkan pendanaan melalui pasar modal melalui Program Pembiayaan Obligasi Daerah.

Dengan menggunakan program ini, penyedia layanan air (WSP) dapat mengumpulkan dana melalui pasar modal untuk diinvestasikan dalam meteran air pintar, perluasan jaringan retikulasi air, dan penggantian pipa-pipa tua dan bocor.

Proyek Kenya Pooled Water Fund sebelumnya gagal mengumpulkan dana sebesar Sh10 miliar dengan menggunakan obligasi lokal. Untuk mengisi defisit pendanaan sebesar Sh995 miliar, pemerintah memberikan lampu hijau kepada perusahaan air minum untuk meminjam uang dari pasar modal.

Keberhasilan penerapan obligasi air/infrastruktur di Kenya dapat memberikan banyak manfaat.

Tujuan dari obligasi air seperti yang dilakukan Tanga UWASA adalah untuk membiayai proyek-proyek yang sadar lingkungan. Selain itu, karena terbatasnya pendanaan, pemerintah sering mengalami penundaan pelaksanaan proyek. Penerbitan obligasi dapat mendukung inisiatif pemerintah sebagai pengganti sumber pendanaan konvensional yang kompetitif.

Dengan memanfaatkan pasar modal untuk mengumpulkan dana bagi proyek infrastruktur air, kita dapat menarik investor domestik dan internasional, yang akan meningkatkan likuiditas pasar dan menstimulasi arus kas. Hal ini juga akan memberikan peluang diversifikasi portofolio investor.

Untuk meniru prestasi Tanzania, Kenya harus mengambil tindakan penting untuk menciptakan suasana yang mendukung penerbitan obligasi berkelanjutan.

Kerangka peraturan yang jelas dan mendukung harus ada terlebih dahulu. Hal ini mencakup percepatan prosedur persetujuan dan pemberian insentif untuk proyek ramah lingkungan. Untuk menyederhanakan proses, semua persetujuan harus dipusatkan di bawah satu regulator, seperti Otoritas Pasar Modal.

Langkah penting lainnya adalah memperkuat kapasitas lembaga dan pemangku kepentingan untuk menciptakan dan mengelola proyek obligasi melalui program pelatihan. Pemerintah juga harus mendorong kemitraan swasta dan publik untuk berbagi sumber daya dan keahlian.

Terakhir, fokus harus diberikan pada peningkatan kepercayaan investor melalui keterbukaan, akuntabilitas, dan konsistensi.

Penulis adalah Associate literasi keuangan di Asosiasi Pialang Saham dan Bank Investasi Kenya