Home Berita Dalam Negeri Penambang Indonesia Mencari Target M&A yang Beralih dari Batubara Terkotor

Penambang Indonesia Mencari Target M&A yang Beralih dari Batubara Terkotor

41

(Bloomberg) — Perusahaan pertambangan Indonesia PT Delta Dunia sedang mencari target akuisisi yang dapat membantu mengurangi ketergantungannya pada pendapatan dari batu bara berkualitas rendah yang menghasilkan lebih banyak karbon.

Perusahaan bertujuan untuk meningkatkan kontribusi batubara rendah emisi menjadi 28% terhadap pendapatan pada akhir tahun ini dan menjadi 50% pada tahun 2028, dari 19% pada tahun lalu. Baru-baru ini perusahaan tersebut menghabiskan $122,4 juta untuk membeli Atlantic Carbon Group, salah satu produsen antrasit terbesar di AS, yaitu batubara berkualitas tinggi.

“Sepanjang masuk akal dan sejalan dengan pilar strategis kami, M&A akan kami pertimbangkan dengan serius,” kata Direktur Iwan Fuadi Salim dalam wawancara. Saat ini ia memiliki uang tunai $322 juta. Antrasit, yang mengeluarkan seperempat emisi karbon dibandingkan batubara berkualitas rendah, adalah bagian dari langkah tersebut, tambah Salim.

Industri pertambangan batu bara di Indonesia sedang mengalami perubahan signifikan seiring dengan diversifikasi perusahaan. PT Adaro Energy Indonesia sedang membangun pabrik peleburan aluminium di Kalimantan, PT Harum Energy ingin membeli lebih banyak tambang nikel, sementara PT Indika Energy dan PT United Tractors membeli saham di aset pertambangan non-batubara tahun lalu.

Delta Dunia juga mempertimbangkan pembelian kembali obligasi jika pasar mendukung, terutama karena perusahaan menghadapi puncak jatuh tempo utang sebesar $355 juta pada tahun 2026, kata Salim.

Produsen batubara Indonesia dapat menjadi peminjam dalam mata uang dolar selama beberapa tahun ke depan karena mereka mencari pendanaan untuk melakukan diversifikasi dari batubara termal, menurut Analis Kredit Bloomberg Intelligence Mary Ellen Olson.

Bagikan artikel ini di jejaring sosial Anda