Home Berita Internasional Presiden Ruto menunda pembukaan kembali sekolah tanpa batas waktu karena banjir

Presiden Ruto menunda pembukaan kembali sekolah tanpa batas waktu karena banjir

33

Anak-anak harus tinggal di rumah lebih lama setelah Presiden William Ruto memerintahkan Kementerian Pendidikan untuk menunda pembukaan kembali sekolah untuk periode kedua hingga pemberitahuan lebih lanjut karena situasi banjir yang sedang berlangsung, yang menandai penundaan kedua.

Sekolah-sekolah tersebut dijadwalkan dibuka kembali pada Senin pekan ini sebelum ditunda hingga 6 Mei.

Presiden Ruto: Pembukaan kembali sekolah ditunda hingga pemberitahuan lebih lanjut

Saat menjelaskan penundaan tersebut dalam pidatonya pada hari Jumat, Presiden mengatakan bahwa hujan lebat dan banjir yang terjadi sejauh ini telah merenggut nyawa 210 orang. Ia mencatat, proyeksi Badan Meteorologi menunjukkan intensitas hujan akan meningkat.

Arahan Dr Ruto bertentangan dengan surat edaran yang dikirim oleh Kementerian Pendidikan tiga jam sebelumnya, yang mengeluarkan panduan kepada orang tua, pejabat Pendidikan, dan lembaga menjelang pembukaan kembali yang dijadwalkan pada hari Senin.

Surat edaran tersebut, yang ditandatangani oleh Sekretaris Kabinet Pendidikan Ezekiel Machogu, mengindikasikan bahwa orang tua dan manajemen sekolah akan bertanggung jawab atas keselamatan siswa ketika sekolah dibuka kembali untuk periode kedua.

CS Machogu mengatakan hujan berdampak buruk terhadap sekolah, antara lain merusak infrastruktur, merendam gedung dan fasilitas sanitasi, serta menghancurkan bahan pembelajaran dan pengajaran.

Ketua Asosiasi Orang Tua Nasional, Silas Obuhatsa, telah mendesak kehati-hatian dalam membuka kembali sekolah.

“Sebelumnya, orang tua harus mengunjungi sekolah bersama dewan manajemen (BoM) dan pimpinan lembaga untuk melakukan penilaian dan memastikan bahwa sekolah tersebut aman untuk dibuka. Jika menurut penilaian mereka kondisinya tidak memungkinkan untuk dibuka kembali, sebaiknya peserta didik tetap di rumah sampai aman,” ujarnya.