Home Berita Internasional Rusia Memompa Minyak Melebihi Target seiring dengan Mulai Berlakunya Pemotongan Sukarela

Rusia Memompa Minyak Melebihi Target seiring dengan Mulai Berlakunya Pemotongan Sukarela

36

(Bloomberg) — Rusia memangkas produksi minyak mentahnya kurang dari yang dijanjikan bulan lalu, melebihi target sukarela yang disepakati pada bulan Maret dengan OPEC+, menurut perhitungan Bloomberg berdasarkan data resmi.

Produksi minyak mentah harian rata-rata hanya di bawah 1,285 juta ton pada bulan lalu, kata orang yang mengetahui data dari Kementerian Energi, yang berbicara tanpa menyebut nama karena angka tersebut tidak dipublikasikan. Jumlah tersebut setara dengan 9,418 juta barel per hari, berdasarkan rasio konversi minyak mentah negara tersebut pada umumnya sebesar 7,33 barel per ton.

Itu berarti produksi minyak mentah Rusia pada bulan April adalah sekitar 219.000 barel di bawah level bulan Maret, namun masih sekitar 319.000 barel di atas level yang ditentukan dalam perjanjiannya dengan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC). Moskow telah berjanji untuk memberikan penekanan yang lebih besar pada pengurangan produksi, dibandingkan pengurangan ekspor, sebagai langkah bersama untuk mencegah surplus global dan menaikkan harga.

Kementerian Energi Rusia tidak segera menanggapi permintaan komentar mengenai angka produksi minyak mentah bulan April dan Maret.

Rusia adalah satu-satunya negara OPEC+ yang membagi batasannya antara produksi dan ekspor minyak mentah dan produk olahan. Pada kuartal ini, Moskow berjanji akan mengurangi produksinya lebih banyak, sekaligus meningkatkan ekspornya dengan jumlah yang sama.

Untuk bulan April, Rusia berjanji untuk memproduksi 350.000 barel per hari lebih sedikit dibandingkan bulan sebelumnya, yang melampaui pembatasan produksi sebesar 500.000 barel per hari yang diumumkan pada bulan Februari 2023. Target tingkat produksi harian negara tersebut untuk bulan April adalah 9,099 juta barel.

Rusia telah berjanji untuk memperdalam pengurangan total produksi hariannya menjadi 900.000 barel dan 971.000 barel masing-masing pada bulan Mei dan Juni. Hal ini akan membuat total pembatasan produksi Rusia pada kuartal kedua kira-kira sejalan dengan pengurangan yang dilakukan Arab Saudi. OPEC+ akan bertemu bulan depan di Wina untuk mempertimbangkan apakah akan memperpanjang pengurangan produksinya hingga paruh kedua tahun ini.

Moskow mengklasifikasikan data produksi minyaknya tahun lalu karena sensitivitasnya di tengah sanksi Barat atas agresi Kremlin terhadap Ukraina. Kementerian tidak mengungkapkan rasio konversi ton per barel yang digunakan untuk penilaian kepatuhan bulanan, sehingga perhitungan internal mungkin berbeda dari yang dibuat oleh Bloomberg.

Bagikan artikel ini di jejaring sosial Anda